Uni Eropa Hadapi Lonjakan Kebangkrutan dan Gagal Bayar Utang Imbas Pandemi Covid-19

- 12 Februari 2021, 15:57 WIB
Bendera negara Uni Eropa.
Bendera negara Uni Eropa. /PIXABAY/

"Setelah langkah-langkah dukungan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya berakhir," kata catatan Uni Wropa, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 12 Februari 2021.

"Sejumlah bisnis kemungkinan besar akan gagal membayar kewajiban utangnya, yang mengarah ke pinjaman bermasalah dan kebangkrutan yang lebih tinggi," sambungnya.

Baca Juga: UU ITE Diminta untuk Direvisi, Henry Subiakto: Ajukan saja dengan Inisiatif DPR

Dikabarkan bahwa hampir setengah dari semua perusahaan yang akan mengalami masalah likuiditas tahun lalu.

Karena, pandemi Covid-19 sudah berada pada risiko tinggi gagal bayar sebelum krisis. Sementara itu, saat ini bisa bertahan hanya dengan bantuan pemerintah.

Oleh karena itu, mereka cenderung menghadapi masalah kesanggupan membayar utang setelah krisis, kata catatan itu.

Baca Juga: Sempat Viral Tumpukan Sampah 'Raksasa', Pemkab Bekasi Tutup Akses Tempat Pembuangan di Kali CBL

Pembicaraan para menteri pada Senin lalu akan fokus pada bagaimana mengelola proses melepaskan perusahaan dari dukungan negara di masa depan.

Selanjutnya, cara terbaik untuk mengidentifikasi, dengan bantuan investor sektor swasta, perusahaan mana yang layak dan dapat bertahan.

"Ada kesepakatan penuh bahwa dukungan fiskal perlu dipertahankan untuk saat ini, untuk waktu yang cukup lama," kata seorang pejabat senior zona euro yang terlibat dalam persiapan pembicaraan.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah