Baca Juga: Mengadu ke Jokowi, Guru Honorer Jalan Kaki Menuju Istana Negara Tuntut Pembayaran Gaji
“Para siswa langsung diam tetapi para lelaki mereka tertawa seperti lucu sekali bercanda tentang pemerkosaan pada seseorang,” kata AN seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Rabu, 28 April 2021.
AN juga telah membuat suaranya terdengar di Twitter, dengan tagar trending #MakeSchoolsASaferPlace.
Banyak orang Malaysia daring mendukung ini, dan juga memuji AN atas keberaniannya melawan pelecehan seksual di sekolah.
Baca Juga: Soal Penangkapan Munarman, Rachland Nashidik: Bukti Harus Kuat, Sekuat Sangkaan yang Dialamatkan Padanya
Mantan Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik tutut mendukung tagar tersebut.
"Pemerkosaan bukanlah bahan tertawaan, dan guru harus menganjurkan keselamatan, bukan sebaliknya,” kata Malik.
Meskipun AN memang memiliki pendukungnya tetapi ada penolakan dari beberapa orang yang tidak senang dengan tindakannya.
Baca Juga: Sarkas! Sebut KKB Papua 'Tak Penting', Christ Wamea: Yang Penting adalah Bisa Bikin Heboh Geledah Berkas Ormas
Seorang guru dari sekolahnya bahkan diduga telah menyebarkan desas-desus kepada guru lain di wilayah Kuala Selangor bahwa AN mengidap autisme, dengan harapan bisa mendelegitimasi tujuannya.
Kritik yang diterima AN telah mencapai titik di mana dia tidak lagi aman untuk bersekolah, karena ancaman pemerkosaan yang dia terima dari teman sekolahnya.
Ayah AN, Saiful Nizam, langsung melaporkan ancaman tersebut kepada polisi dan memperingati para pelaku untuk tidak terus mengancam putrinya
Baca Juga: Pasca Hengkang dari NOAH, Uki Mantap Jajal Bisnis Pakaian Muslim
“Kemarin, laporan polisi dibuat dan sepertinya laporan lain perlu dibuat setelah putri saya menerima ancaman pemerkosaan dari teman sekolah karena mereka tidak senang dengan apa yang terjadi dan melihat tindakannya sebagai upaya mencemarkan nama baik sekolah,” kata Saiful
"Saya mendukung penuh apa yang dilakukan putri saya agar masyarakat lebih sadar akan hal-hal yang sering dicap biasa atau biasa saja," katanya.
Meskipun mendapat reaksi keras, AN telah menyatakan bahwa dia akan tetap dalam pertarungan ini untuk berbicara menentang pelecehan seksual menuntut perubahan agar sekolah menjadi tempat yang lebih aman.***