Sengketa Laut China Selatan Kian Memanas, Negara ASEAN 'Dibungkam' oleh Bantuan dari Tiongkok

- 14 Agustus 2020, 19:50 WIB
Ilustrasi Armada Laut Tiongkok dan AS di perbatasan Laut China Selatan.
Ilustrasi Armada Laut Tiongkok dan AS di perbatasan Laut China Selatan. /AFP

Baca Juga: Pengumuman SBMPTN 2020 Digelar Jumat 14 Agustus 2020 Pukul 15.00 WIB, Berikut Link Mirror Alternatif 

Tapi Tiongkok maklum, jika negara-negara ASEAN tidak ada yang berani menurunkan aturan tersebut dalam hukum nasional mereka dan dalam hubungan diplomatik mereka di tingkat global.

Penamaan LCS itu sendiri tidak dibuat oleh Tiongkok. Namun telah lama berlaku di kalangan masyarakat internasional.

Bagi Tiongkok lanjut Teuku, ini adalah pengakuan mereka atas hak tradisional Tiongkok yang telah ada selama ratusan tahun untuk mengambil manfaat ekonomi yang merupakan warisan dunia.

Sosialisasi Nine Dash Line (NDL) tetap akan dilakukan walaupun menghadapi nota diplomatik dari negara-negara ASEAN.

Baca Juga: Peran MUI Soal Fatwa Halal Dipangkas, DPR: RUU Ciptaker Jangan Dipaksakan Dibahas 

Tiongkok sudah mengetahui secara pasti, jika sepanjang masih ada anggota ASEAN yang tergantung pada bantuan ekonomi Tiongkok maka suara ASEAN tidak akan pernah bulat dan mengikat.

Pemaksaan atas sembilan garis putus-putus akan terus dipraktikkan secara militer dan ekonomi di lokasi LCS, serta jalur diplomatik dan ilmu pengetahuan di berbagai forum internasional, guna mencegah eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan tanpa sepersetujuan Tiongkok.

Karena Tiongkok yakin jika kekuatan militernya sudah setara dengan Amerika Serikat dan Rusia, maka koalisi militer ASEAN dengan kekuatan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya hanya akan menjadi 'macan kertas' dan tidak akan pernah berfungsi.

Baca Juga: Lagi dan lagi, Poyek Kereta Cepat Jadi Dalang Banjir Setinggi Lutut di Tambun Selatan 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x