Pertahankan Tanah Leluhur, Rumah Petani Ini Terpaksa Dijepit Bandara Terbesar Kedua di Jepang

- 19 Agustus 2020, 13:36 WIB
Foto udara penampakan rumah Takao Shito yang berada di tengah Bandara Narita, Jepang. /Oddity Central
Foto udara penampakan rumah Takao Shito yang berada di tengah Bandara Narita, Jepang. /Oddity Central /Oddity Central/

"ini adalah tanah yang diwarisi oleh tiga generasi selama hampir satu abad, oleh kakek ku, ayah ku dan aku sendiri. Aku ingin terus tinggal di sini dan bertani," kata Shito kepada AFP beberapa tahun lalu, seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Oddity Centara, Rabu, 19 Agustus 2020.

Ayah Takao, Toichi, adalah petani paling tangguh dan berani untuk menghalangi rencana Pemerintah memperluas Bandara Narita sejak tahun 1970-an.

Baca Juga: Tak Ingin Kecolongan dalam Penanganan Covid-19, KPK Bentuk 15 Satgas Khusus Cegah Korupsi

Sebagian besar petani lain di daerah itu telah dirayu untuk menjual tanah mereka dengan insentif yang lumayan, tetapi Toichi Shito tidak mau. Keyakinan ini diwarisi Takao sebagai seorang anak.

Ketika ayahnya meninggal pada usia 84 tahun, dia berhenti dari pekerjaannya di bisnis restoran dan memilih bertani untuk keluarga dan melanjutkan perjuangan leluhurnya.

Takao Shito kerap terlibat dalam perselisihan hukum dengan pihak yang secara paksa ingin mengusirnya dari tanah yang telah ditanami ayahnya selama lebih dari 100 tahun.

Baca Juga: Asteroid 2020 QG Sempat Lintasi Bumi dengan Sangat Dekat, NASA: Tak Sebabkan Bahaya

Meski melelahkan, tetapi dia tidak berniat mundur. Perjuangannya pun menarik ratusan sukarelawan dan aktivis bersatu mendukungnya selama bertahun-tahun.

"Aku ditawari uang asalkan mau meninggalkan ladangku," ujar Takao kepada BBC.

"Mereka menawarkan 180 juta yen. Itu setara dengan gaji seorang petani selama 150 tahun. Tapi aku tidak tertarik dengan uang dan ingin terus bertani. Aku juga tidak pernah berpikir untuk pergi," sambungnya.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah