Ungkap Sejarah Partai Demokrat, Syahrial Nasution: Memang Disiapkan untuk SBY sebagai Kendaraan Pemilu 2004

2 Maret 2021, 08:53 WIB
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution mengungkap awal berdirinya Partai Demokrat. /Twitter.com/@syahrial_nst/

PR BEKASI - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengungkap fakta sejarah awal mula berdirinya Partai Demokrat.

Berbeda dengan pernyataan Jhoni Allen, Syahrial Nasution mengungkapkan bahwa Partai Demokrat memang sengaja didirikan untuk kendaraan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004.

Mulanya, Syahrial Nasution menjelaskan bahwa ketika Presiden Gus Dur diganti pada 2001, SBY didorong sebagai calon wapres untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Ungkap Sosok yang Pernah Kudeta Partai Demokrat, Jhoni Allen: SBY Mengambil Kekuasaan Anas Urbaningrum

Baca Juga: Sebut SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat, Jhoni Allen: Demi Tuhan, SBY Tak Berkeringat Apalagi Berdarah-darah

Baca Juga: Nurdin Abdullah Terjerat Korupsi, Bambang Wuryanto: Orang Baik di Politik Tidak Cukup, Kadang Dia Bisa Lupa

"Panda Nababan (F-PDIP) dan Hartati Murdaya (F-UG) ikut mendorong. Menggalang dukungan MPR. Saya ikut terlibat untuk tugas media. basecamp-nya di Hotel Hilton," kata Syahrial Nasution, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @syahrial_nst, Selasa, 2 Maret 2021.

Menurutnya, berdasarkan hasil pooling yang dirilis Liputan 6 SCTV pada saat itu, masyarakat memilih SBY sebagai kandidat favorit, menyisihkan Hamzah Haz, Akbar Tandjung, Siswono Yudhohusodo, dan lain-lain.

"Hingga akhirnya pada putaran kedua tinggal menyisakan nama SBY vs Hamzah Haz untuk kandidat wapres," ujar Syahrial Nasution.

Baca Juga: Balas Kritikan Jhoni Allen, Irwan Fecho: AHY Terbukti Mampu Mendongkrak Elektabilitas Demokrat

Syahrial Nausution menjelaskan, saat berada di Hotel Hilton, SBY selalu ditemani oleh dirinya, Suko Sudarso, Heru Lelono, Hartati Murdaya, almarhumah Ani Yudhoyono, dan Panda Nababan.

"Mengamati dan memonitor lobi-lobi yang dilakukan Pak Taufik Kiemas (alm). Saya terus berinteraksi dengan teman-teman wartawan di Komisariat DPR RI," kata Syahrial Nasution.

Namun menurutnya, tepat pada malam pemilihan dan penghitungan suara di putaran kedua, mereka pun mengetahui bahwa SBY dinyatakan kalah sebagai calon wapres.

Baca Juga: Soroti Isu Selingkuh Nissa Sabyan dan Ayus, Dorce Gamalama: Tak Perlu Mencaci, Biar Jadi Tanggung Jawab Mereka

"Lobi Pak Taufik Kiemas (alm) yang jalan, bahwa akibat diturunkannya Gus Dur di tengah jalan, Ibu Mega harus merangkul kelompok Islam, supaya tidak ada gejolak," ujar Syahrial Nasution.

Syahrial Nasution pun menjelaskan, setelah dibentuknya kabinet Mega-Hamzah, SBY diangkat menjadi Menko Polkam, hingga akhirnya para pendukung SBY menyiapkan partai politik.

"Para pendukung Pak SBY pun lantas menyiapkan partai politik. Pak Ryaas Rasyid misalnya, menyiapkan PDK. Namun, yang benar-benar diinisiasi Pak SBY adalah @PDemokrat untuk kendaraan Pemilu 2004," kata Syahrial Nasution.

Baca Juga: Kritik Investasi Miras, Rocky Gerung: Kearifan Lokal Dieksploitasi untuk Dijadikan Tambang Duit Pemerintah

Menurutnya, dibentuknya Partai Demokrat tidak mungkin lepas dari sosok almarhum Ventje Rumangkang dan SBY.

"Ada juga nama Suko Sudarso dan Heru Lelono. Lantas ada nama Hartati Murdaya dan Bambang W Soeharto. Itu yang saya tahu dari rapat-rapat di kantor Pondok Indah, Jl. Ophir 1 dan Jl. Cikini Raya," kata Syahrial Nasution.

Syahrial Nasution pun kembali menegaskan bahwa sejak awal Partai Demokrat disiapkan untuk SBY sebagai kendaraan politik untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Kritik Pihak yang Tolak Investasi Miras, Ferdinand: Negara Hancur Bukan karena Mabuk Alkohol Tapi Mabuk Agama

"@PDemokrat memang disiapkan untuk Pak @SBYudhoyono. Andaikan di penghujung 2003 SBY tidak dikucilkan dari kabinet hingga dicap jenderal anak kecil oleh Pak Taufik Kiemas (alm), belum tentu beliau menjadi Capres. Bisa jadi akan ada koalisi PDIP dan Demokrat mengantarkan Mega-SBY pada Pilpres 2004," tuturnya.

"Namun, jalan Tuhan berkata lain. Pak SBY menyatakan diri mundur sebagai Menko Polkam setelah tidak lagi pernah diajak rapat-rapat kabinet di bawah portofolionya. Beliau memutuskan berjuang bersama @PDemokrat pada Pemilu 2004. Hingga kemudian PKPI dan PBB ikut mendukung sejak awal," kata Syahrial Nasution.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler