Dituding Aniaya Diplomat Nigeria, Kemenkumham: Justru Petugas Imigrasi yang Dipukul

12 Agustus 2021, 05:44 WIB
Kemenkumham menyebutkan bahwa petugas imigrasi yang judtru dipukul seiring dituding aniaya diplomat Nigeria. /Antara

 

PR BEKASI - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI DKI Jakarta, Ibnu Chuldun membantah kebenaran narasi dari video viral yang menyebut petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan telah menganiaya seorang diplomat dari Nigeria.

Sebagai informasi, sebelumnya beredar sebuah video viral di media sosial dengan narasi bahwa petugas Imigrasi Indonesia telah melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang diplomat asal Nigeria, pada Sabtu, 7 Agustus 2021.

Meluruskan kekeliruan informasi tersebut, Ibnu Chuldun menegaskan justru diplomat asal Nigeria itu lah yang lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas imigrasi Indonesia.

"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi,” ucap Ibnu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari imigrasi.go.id, Rabu, 11 Agustus 2021.

Baca Juga: Petugas Imigrasi Aniaya Diplomat Nigeria, Kemenkumham Diminta Segera Lakukan Evaluasi

“Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," katanya, melanjutkan.

Lebih lanjut, Ibnu Chaldun menuturkan bahwa akibat tindakan kekerasan WNA Nigeria tersebut, petugas imigrasi yang menjadi sasaran mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri.

“Ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami,” ujarnya.

Usai melakukan pemukulan itu, petugas imigrasi lain tentunya bergegas memegangi WNA tersebut agar tak kembali terjadi tindakan kekerasan lain.

Baca Juga: 161 Pegawai Kemenkumham Positif Covid-19, Sekjen Ajukan Sterilisasi Gedung

“Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan," ungkap Ibnu.

Adapun terkait kronologi sampai akhirnya WNA Nigeria itu memukul petugas imigrasi, Ibnu memaparkan bahwa pihaknya mendapat laporan tentang adanya sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis.

Setelah melakukan pencarian, petugas pun akhirnya menemukan keberadaan WNA terkait pada sebuah apartemen di wilayah Jakarta Selatan.

"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut,” ujarnya.

“Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi," katanya, menambahkan.

Baca Juga: Kabar Gembira! Buntut Tsunami Covid-19 di India yang Picu Eksodus, Kemenkumham Resmi Larang WNA India Masuk

Lalu Ibnu menyebut, dalam perjalanan menuju kantor itulah yang bersangkutan melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi sehingga harus dipegangi.

WNA tersebut terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor imigrasi juga masih berteriak.

“Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanya, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria,” ungkapnya.

Adapun kini, persoalan tersebut telah selesai secara kekeluargaan setelah kedua pihak bermediasi.

Diketahui kedua pihak mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan sepakat berdamai.

Mediasi tersebut disaksikan langsung oleh Pimpinan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dan Duta Besar Nigeria.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: imigrasi.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler