Wajib dan Diatur UU, Airlangga Hartarto Jelaskan Kenapa Vaksinasi Itu Diwajibkan

- 8 Januari 2021, 19:56 WIB
Airlangga Hartanto, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Airlangga Hartanto, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. /ANTARA/

PR BEKASI - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PC-PEN), Airlangga Hartarto mengatakan bahwa vaksinasi bersifat wajib sesuai dengan Undang-Undang (UU) yang berlaku.

Menurutnya, vaksinasi di masa pandemi Covid-19 ini diatur dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984.

"Berdasarkan Undang-Undang (Nomor 4 Tahun 1984) ini, vaksin adalah wajib. Kalau tidak diwajibkan akan menimbulkan bahaya pada masyarakat lain," kata Airlangga Hartarto dalam sebuah diskusi virtual, Jumat, 8 Januari 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Jumat, 8 Januari 2021.

Baca Juga: Blusukan Mensos Dinilai Manuver Politik, Ujang Komarudin: Risma Bisa Didorong Jadi Gubernur di 2022

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, sesuai dengan yang termaktub dalam perundang-undangan, wabah adalah penyakit menular yang jumlahnya meningkat melebihi keadaan yang lazim.

Dalam Pasal 5 undang-undang tersebut, kata Airlangga, dinyatakan bahwa pencegahan dan pengebalan atau imunisasi adalah tindakan perlindungan bagi masyarakat di masa wabah.

Imunisasi sejatinya diberikan kepada orang yang belum sakit, tapi ada indikasi ia berisiko terkena virus.

Baca Juga: Ada Pelanggaran HAM dalam Kematian Laskar FPI, Komnas HAM: Harus Diproses di Pengadilan Pidana

Meski demikian, Airlangga belum bisa menjelaskan secara rinci terkait sanksi yang dikenakan bila nantinya ada dari masyarakat yang menolak untuk vaksinasi.

Pemerintah Indonesia diketahui akan memulai program vaksinasi Covid-19 pada awal tahun ini.

Vaksinasi pada tahap pertama akan diberikan kepada 1,3 juta petugas kesehatan dengan rentang penyuntikan Januari hingga April 2021.

Baca Juga: Jamin Vaksin Sinovac Suci dan Halal, MUI: Fatwa Utuhnya Nanti Menunggu BPOM Dulu

Sementara itu, menurut Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa tahap pertama program vaksinasi bagi tenaga kesehatan ditargetkan pelaksanaannya diperkirakan akan selesai paling lambat Februari 2021.

"Tahap pertama vaksinasi bagi tenaga kerja kesehatan ini kami rencanakan selesai di bulan Januari dan Februari," ujar Menkes Budi Gunadi.

Untuk tahap selanjutnya, kata Budi, Kemenkes menargetkan jumlah vaksinasi lebih besar. Rencananya, tahap ini akan dimulai pada Maret atau April 2021.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah