Dirinya juga mengamati dampak pertambangan di masyarakat lokal dan mengadvokasi hak pekerja dan perlindungan lingkungan.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Terjerat OTT KPK, SPAK: Sangat Sedih dan Tidak Menyangka Hal Ini
Dia khawatir investasi yang lebih besar akan memperburuk masalah yang ada, setelah menyaksikan pencemaran di danau dan sumber air minum, kerusakan terumbu karang, penggundulan hutan, dampak penangkapan ikan, dan seringnya banjir.
"Ada ancaman gelombang destruktif di balik bisnis dan investasi ini. Ancamannya sangat besar, terutama di wilayah yang akan ditambang nikel," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.
"Penambangan ini juga tidak terlepas dari penggusuran dan pengusiran masyarakat adat, itu masalah yang juga akan semakin membesar," sambungnya.
Aspek-aspek kotor dari penambangan nikel diperkirakan sulit untuk dimitigasi karena dari tambang hingga peleburan, nikel meninggalkan dampak pada ekosistem lokal dan perubahan iklim.
Baca Juga: KPK Berhasil Tersangkakan Nurdin Abdullah, Ferdinand Hutahaean: Saya Tak Bangga
Indonesia memiliki sumber daya nikel yang sangat besar dengan memiliki sekitar seperempat dari seluruh pasokan dunia.
Nikel dipandang sebagai komponen baterai pengganti untuk kobalt, yang lebih mahal dan menimbulkan masalah hak asasi manusia karena ditambang di Republik Demokratik Kongo.
Hal tersebut dikatakan oleh CEO Tesla Elon Musk dalam panggilan konferensi kuartalan Tesla pada Juli tahun lalu.