PR BEKASI - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberikan peringatan kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk tak membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam masalah Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Ali Mochtar Ngabalin menilai, masalah KLB adalah masalah remeh-temeh di internal Partai Demokrat, sehingga tak sepatutnya nama Jokowi dilibatkan.
Oleh karena itu, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan bahwa dia akan tampil dan menghadapi siapa pun yang berani menyeret nama Jokowi dalam urusan KLB.
Baca Juga: Menanti Sikap Jokowi Soal KLB, Hinca Pandjaitan: Istana Harusnya Khawatir, Ada KSP Punya Ambisi Buta
Hal itu disampaikan Ali Mochtar Ngabalin saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indoneisa" bertajuk "Moeldoko 'Rebut' Demokrat, KSP terseret?" pada Minggu, 7 Maret 2021.
"Siapa pun yang menyeret-nyeret Presiden Jokowi dalam urusan kalian, Partai Demokrat ini. Ini adalah urusan remeh-temeh, dan siapa pun Anda yang menyeret-nyeret nama Jokowi dalam urusan internal Partai Demokrat, saya akan maju dan mengahadapi kalian," kaya Ali Mochtar Ngabalin, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Senin, 8 Maret 2021.
Ali Mochtar Ngabalin menilai bahwa urusan KLB Partai Demokrat adalah urusan pribadi Moeldoko dan tak ada kaitannya dengan Presiden Jokowi.
"Itu sebabnya saya bilang, jangan membawa-bawa nama Jokowi dan presiden dalam urusan iternal. Ini urusan pribadi Pak Moeldoko. Ketika Anda menyebutkan dan menduga-duga nama Presiden Jokowi, maka saya akan tampil," kata Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Mochtar Ngabalin pun kembali menegaskan bahwa dia akan menghadapi dan melawan siapa pun yang berani membawa-bawa nama Presiden Jokowi dalam masalah internal Partai Demokrat.
"Kapan dan di mana, siapa pun dari Demokrat, ketika Anda membawa-bawa Presiden Jokowi, pasti saya akan tampil. Percaya kata-kata saya," ujar Ali Mochtar Ngabalin.
Baca Juga: Desak Moeldoko Mundur dari KSP, Gus Sahal: Sebagai Penegasan Bahwa Jokowi Tak Terlibat
Sementara itu, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menegaskan bahwa tak ada yang menyeret nama Jokowi dalam urusan KLB.
Menurutnya, para kader Partai Demokrat hanya bertanya pada Jokowi terkait kapasitasnya sebagai presiden dalam menyikapi masalah KLB yang turut melibatkan pihak dari lingkar kekuasaan, yakni Moeldoko.
"Tidak ada yang menyeret-nyeret nama Jokowi, yang ada kita bertanya pada Pak Jokowi sebagai presiden. Bertanya kok gak boleh," kata Andi Mallarangeng.
Seperti diketahui, Moeldoko telah resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025 dalam KLB yang digelar di Hotel The Hill, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat, 5 Maret 2021.
KLB tersebut juga menetapkan Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI, sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.
Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan demisioner.***