"Ini praktik buruk bagi demokrasi, karena membangun partai politik itu pekerjaan super berat, tapi dengan mudahnya berpindah kepengurusan, jadi ada dua kepengurusan. Bentuk pelecehan hukum karena UU Partai Politik sudah mengatur sedemikian rupa," tutur Madani Ali Sera.
Sebelumnya, Moeldoko resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025 dalam KLB yang digelar di Hotel The Hill, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat, 5 Maret 2021.
KLB tersebut juga menetapkan Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI, sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.
Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 dinyatakan demisioner.
Dalam acara itu, Moeldoko mengajak seluruh kader Partai Demokrat untuk bersatu dan kompak memajukan partai guna meraih kejayaan.
"Saya mengajak seluruh kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke untuk bersama berjuang meraih kembali kejayaan Demokrat," kata Moeldoko.
Baca Juga: Desak Moeldoko Mundur dari KSP, Gus Sahal: Sebagai Penegasan Bahwa Jokowi Tak Terlibat
Menurut Moeldoko, kekuatan Partai Demokrat berada di tangan seluruh kadernya, untuk itu dia berharap seluruh pemimpin Partai Demokrat agar menggandeng rakyat.