"Menganjurkan 'penumpasan' separatisme dengan mengabaikan HAM, mungkin terdengar gagah. Tapi jelas bukan pernyataan yang benar atau etis. Dalam keadaan perang, hak-hak dasar kombatan sekali pun harus dilindungi, tak boleh didiskrimimasi. Apalagi ini saudara sendiri," sambungnya.
Menurutnya, saat ini di Jawa, orang Papua kerap jadi korban rasisme, bukan saja dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga dalam diskursus dan debat politik.
"Kini Ketua MPR bukan saja ingin sebagian warga Papua ditumpas secara militer, malah menganjurkan hak-hak dasar mereka tak usah dipedulikan?," kata Rachland Nashidik.***