Network
PR BEKASI - Pengamat politik, Rocky Gerung, menanggapi isu yang saat ini tengah menyoroti tubuh dari PDI Perjuangan (PDIP) terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR, Puan Maharani.
Melihat kisruh yang terjadi pada PDIP antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Rocky Gerung mengaku tak tahu harus memberi judul apa.
"Banteng ngamuk atau banteng baper," kata Rocky Gerung, menyebut polemik Ganjar Pranowo dan Puan Maharani di PDIP tersebut.
Dia mengatakan bahwa dukungan yang didapatkan oleh Ganjar hanya berdasarkan popularitas saja.
Baca Juga: Puan Maharani Diduga Sindir Ganjar Pranowo, Rocky Gerung: Ini 'Banteng Ngamuk' atau 'Banteng Baper'?
Karena memang dalam sebuah politik yang dilihat adalah 'siapa tokohnya' bukan apa partainya.
"PDIP tentu partai besar tapi dia nggak punya tokoh," tutur Rocky Gerung.
Dia menyampaikan kalau pada akhirnya masalah tersebut menjadi soal yang dicicil secara perlahan-lahan.
Ada upaya untuk menaikkan elektabilitas dari Puan Maharani tetapi tidak juga tersusul.
Sementara di sisi lain, ada sosok Ganjar yang sebagai tokoh merasa kalau dirinya lebih besar dari PDIP.
"Jadi buka jalur sendiri saja kan. Itu kalau orang naik gunung dia ada yang disebut jalan tikus, yang sebetulnya buat pintas lebih cepat sampai ke puncak," katanya.
Rocky mengatakan kalau fenomena itu sebetulnya menunjukkan gejala politik dengan kaderisasi yang gagal.
Dia menilai, putri dari Ketua Umum PDIP tersebut memang mempunyai jabatan formal di DPP maupun di DPR.
Baca Juga: Indonesia Masuk Dalam Daftar Negara Memalukan, Rocky Gerung: Lengkap Sudah Penderitaan Bangsa Ini
Namun, itu semua bukan menjadi jaminan sebab memang bukan itu yang dilihat dari inti sebuah politik.
"Intinya adalah politik. Ini soal popularitas. Jadi sekali lagi Puan memang ya secara faktual agak susah, itu seperti menegakan benang basah," sambung Rocky Gerung, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung pada Senin, 24 Mei 2021.
Sementara yang kedua adalah, ambisi dari Ganjar Pranowo terlalu terlihat. Menurutnya itu hal yang biasa saja dan tidak perlu dipersoalkan.
Karena seseorang memang perlu memberitahu ambisi yang ada jadi tak perlu dihalangi.
Baca Juga: Jokowi Akhirnya Beri Perintah Soal Nasib 75 Pegawai KPK, Rocky Gerung: Presiden Tak Mengerti Masalah
Rocky menegaskan dia tidak berurusan dengan internal yang ada di PDIP, hanya berurusan dengan demokrasi.
"Jadi kalau seseorang berani untuk kompetisi bahkan melampaui partainya memang di dalam partai disebut indisipliner. Tetapi urusan demokrasi adalah melihat siapa yang sebetulnya mampu berkompetisi," ujarnya.
Dia mengungkapkan inti dari demokrasi adalah berkompetisi, lain hal dengan feodalisme yang hanya perlu ditunjuk saja.
"Nggak begitu," kata Rocky Gerung.***
