Dia berjanji akan mendirikan krematorium sementara pada Minggu 25 Juli 2021, sebagai bagian dari rencana untuk membantu menurunkan biaya.
Selama beberapa dekade, pemerintah Jakarta telah menyerahkan layanan kremasi kepada sektor swasta dan penduduk yang harus bergantung pada orang-orang di kota serta kota-kota satelit terdekatnya.
Di sisi lain, pengacara kondang yang terkenal di Indonesia, Hotman Paris Hutapea mendorong polisi untuk mengambil tindakan.
Hotman Paris juga berterima kasih kepada pihak berwenang atas tanggapan yang cepat.
"Bayangkan ibumu, anakmu, suamimu, istrimu meninggal, kamu kekurangan uang selama pandemi ini, tetapi dipaksa untuk mengeluarkan puluhan juta rupiah untuk kremasi," kata Hotman Paris.
Baca Juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 Melonjak, India Mulai Kremasi Massal Jenazah
Pada Senin, salah satu pemilik krematorium, Muhammad Jusuf Hamka menuduh saingannya membentuk kartel untuk menjaga harga tetap tinggi.
Dia mengatakan bahwa telah menginstruksikan stafnya untuk terus menagih klien dengan tarif normal, tujuh juta rupiah.
“Masyarakat Kristen, pemeluk agama Buddha, saya bersama Anda. Saya akan membantu Anda. Dan mereka yang tidak mampu membayar – dengan surat rekomendasi dari tokoh masyarakat sebagai bukti akan mendapatkan layanan gratis,” kata Pak Jusuf.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: The Straits Times