Selain itu, cuitan yang berisi keluhan mengenai bantuan kuota yang diberikan oleh Kemendikbud yang tidak dapat dipergunakan oleh pelajar, juga membanjiri Twitter.
Bantuan kuota internet yang diberikan Kemendikbud dinilai mubazir karena hanya dapat digunakan untuk layanan tertentu saja.
Diketahui bahwa pada kenyataannya sejumlah sekolah baik negeri maupun swasta tidak menggunakan aplikasi yang sama.
Sehingga, kuota yang diberikan oleh Kemendikbud dinilai belum dapat mengoptimalkan proses PJJ lantaran pelajar harus membeli kuota lagi untuk paket lainnya.
Baca Juga: Otsus Papua Dinilai Gagal, Putra Putri Pejuang Pepera Minta Para Pejabat Bertanggungjawab
"Bersyukur bgt dapat subsidi kuota dari #kemendikbud, tapi 150 GB jelas bgt gak kepake...bagi tips dong biar ke pake harus gimana," tulis @wm_nanaa.
"Ya terimakasih kemendikbud. Kuota belajar sebanyak itu gaakan kepake," tulis @kanihehehe
"Maaf, pak/bu. 90GB mubadzir banget. tapi terimakasih sudah dinaikkan yang all net, tp tetep mubadzir banget di mulmed. seandainya dibagi rata all net sama mulmed 50:50 insyaallah bermanfaat semua. gak ada yg disia"kan biaya yg udah dikeluarkan. maaf dan thanks #kemendikbud," tulis @yourlactose.
Sementara itu, Nadiem Makarim telah menyampaikan keputusannya untuk memperbolehkan aktivitas pembelajaran tatap muka di sekolah atau universitas mulai Januari 2021, namun dengan persetujuan Pemerintah Daerah yang bersangkutan.***
Editor: M Bayu Pratama