Masih sebagai Konsumen, Ma’ruf Amin Harapkan Indonesia Jadi Pemain Global Industri Halal

23 Oktober 2020, 15:52 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. /ANTARA/

PR BEKASI – Produk halal semakin hari semakin mengalami perkembangan bukan hanya di tingkat nasional, melainkan tingkat global.

Data pada 2017 menunjukkan bahwa produk pasar halal dunia mencapai 2.1 triliun US Dolar dan akan terus berkembang menjadi 3 triliun US Dolar pada 2023.

Hal ini menunjukkan potensi yang besar dalam pasar halal dunia. Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin pun mengharapkan Indonesia bisa lebih berperan dalam industri halal global.

Baca Juga: Ingin Percepat Membuktikan Ketidakbenaran Dakwaan JPU, Nurhadi Tidak Ajukan Eksepsi Versi Pengacara

"Kita harus memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan ekspor kita yang saat ini baru berkisar 3.8 persen dari total pasar halal dunia," ucap Ma’ruf Amin, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi MUI pada Jumat, 23 Okotber 2020.

Ia pun mengharapkan Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tapi mampu menjadi pemain sekaligus tuan rumah dalam persaingan industri halal global.

"Kita juga ingin menjadikan industri halal Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta sekaligus menjadi pemain global," ucapnya.

Baca Juga: Bentuk Komite Pemulihan Ekonomi Daerah, Jabar Dapat Apresiasi dari KPEN

Hal ini perlu dilakukan untuk mendobrak peningkatan ekonomi nasional dengan meningkatkan kapasitas dan produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Peningkatan UMKM ini dilakukan melalui pemanfaatan teknologi digital dan perluasan produk halal.

"Ini perlu dilakukan sebagai bagian dari transformasi ekonomi dan penguatan ekonomi kelompok masyarakat terbawah agar lebih produktif dan menghasilkan nilai tambah yang tinggi," katanya.

Baca Juga: Terkendala Letak Geografi, Situs-situs Bersejarah di Bondowoso Rawan Aksi Maling

Ma’ruf Amin pun mengharapkan agar UMKM bisa menjadi bagian dari rantai nilai industri halal global.

Hal ini bertujuan agar dapat memacu pertumbuhan dunia usaha dan meningkatkan ketahanan ekonomi umat, terutama di masa pandemi yang masih berlangsung saat ini.

Ia menjelaskan bahwa berbagai kebijakan dilakukan untuk menjadikan UMKM sebagai bagian rantai nilai industri halal global.

Baca Juga: Chef Marinka Ceritakan Kisahnya yang Pernah Berniat Bunuh Diri karena Gagal Menikah

Kebijakan yang dimaksud antara lain penyederhanaan dan percepatan proses perizinan, fasilitasi biaya sertifikasi halal bagi UMK, dan mekanisme self declare halal bagi pelaku UMK untuk produk tertentu dengan standar yang telah ditetapkan BPJPH.

Upaya peningkatan kapasitas dan produktivitas UMKM ini pun sejalan dengan upaya pemerintah pusat untuk menjaga agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Terjaganya daya beli masyarakat bisa membantu Indonesia melalui pandemi Covid-19 dengan baik diiringi oleh perbaikan kondisi perekonomian di tengah masyarakat.

Baca Juga: Joe Biden dan Donald Trump Kembali Debat untuk Terakhir Kalinya, Berikut Enam kesimpulannya

Dukungan dan pembelian terhadap produk dalam negeri karya UMKM harus terus digencarkan, terutama bagi pelaku industri UMKM yang bergerak dengan produk-produk halal tentu memiliki peluang untuk menjadi pemain di industri halal dunia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: MUI

Tags

Terkini

Terpopuler