Jadi, dia menjelaskan, putra dari DI/TII, putra PKI, dan putra pahlawan revolusi pernah dikumpulkan di dalam satu wadah kebangsaan untuk menentukan bagaimana jalan ke depan yang sesuai dan nyaman.
Dia menegaskan bahwa intinya adalah jangan sampai kebenaran yang nasionalis lebih progresif.
Baca Juga: China Berencana Ambil Alih Kekuasaan AS di Asia, Perwira Tinggi: Mereka Bisa Invasi Taiwan Pada 2027
"Cara pandang yang dianggap sekuler itu tidak melihat bagian yang dianggap agama yang harus kita perhatikan, kita bukan negara agama atau sekuler, kita negara tengah," ucap Aria Bima.
"Kalangan agama harus didengarkan, kalangan nasional harus didengarkan. Jadi bangsa ini kan bikin negara itu kan enaknya gimana, sejuknya gimana," urai Aria Bima.***
Editor: M Bayu Pratama