Luhut Ingatkan Ancaman Lonjakan Covid-19: Tidak Pergi ke Luar Negeri Kecuali untuk Kepentingan yang Urgent

- 14 Desember 2021, 08:36 WIB
Menko Marves Luhut Pandjaitan ingatkan masyarakat untuk tak pergi ke luar negeri di tenah ancaman Covid-19 pada libur Nataru.
Menko Marves Luhut Pandjaitan ingatkan masyarakat untuk tak pergi ke luar negeri di tenah ancaman Covid-19 pada libur Nataru. /PMJ News/YouTube Setpres

 

PR BEKASI - Momen libur Natal dan Tahun Baru atau nataru tahun 2021 masih ada dalam ancaman pandemi Covid-19.

Sehingga, pemerintah mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Hal itu bertujuan yakni untuk mencegah terjadinya penyebaran kasus Covid1-19.

Tak hanya itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

Baca Juga: Netizen Curigai Luhut yang Batalkan PPKM Level 3 Saat Libur Nataru: Banyak Liburan Banyak PCR, Banyak...

Dalam konferensi pers bersama secara virtual pada hari Senin, 13 Desember 2021 Luhut menyampaikan imbauan tersebut untuk mencegah terjadinya kembali lonjakan kasus Covid-19.

Konferensi pers tersebut digelar setelah Luhut menghadiri Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Namun, Luhut menyebutkan bahwa kepergian ke luar negeri tetap diizinkan untuk hal-hal yang penting dan urgent.

"Pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri terlebih dahulu kecuali untuk kepentingan yang benar-benar urgent," ujar Luhut Pandjaitan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Pemerintah Batal Terapkan PPKM Level 3 di Selama Libur Nataru, Menko Luhut Sampaikan Alasannya

Selain itu, peringatan tersebut juga menurut Luhut sebagai sikap pemerintah dalam menanggapi kemunculan varian baru Omicron yang telah terdeteksi di sejumlah negara.

"Data awal dari Afrika Selatan, menunjukkan bahwa Omicron terindikasi menyebar jauh lebih cepat daripada jenis mutasi sebelumnya," sebut Menko Luhut.

Lebih lanjut, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu juga mengatakan bahwa berdasarkan data dari Angkasa Pura, ditemukan kenaikan yang signifikan hingga dua kali lipat penerbangan tujuan luar negeri pada kondisi normalnya.

"Pemerintah mengantisipasi secara hati-hati kepulangan luar negeri mereka dengan tetap dan terus memberlakukan karantina selama 10 hari," ujarnya.

Baca Juga: Waspada Penularan Omicron, Luhut Pandjaitan Larang Pejabat Negara ke Luar Negeri

Terkait hal itu, Luhut pun menyarankan masyarakat untuk melakukan perjalanan atau menghabiskan liburan di dalam negeri saja selama momen libur Nataru tersebut.

"Jadi jangan kita gagah-gagahan, bantulah ekonomi kita dengan berlibur ke dalam negeri," katanya, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Desak Masyarakat Tak Bepergian ke Luar Negeri Saat Nataru, Luhut Pandjaitan: Jangan Gagah-gagahan".

Sementara itu, senada dengan pernyataan Menko Luhut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga meminta masyarakat untuk menunda perjalanan ke luar negeri selama Nataru.

Menlu mengungkapkan bahwa beberapa negara tetangga sudah mulai menaikkan tingkat kewaspadaan terhadap infeksi varian Omicron. Hal ini dilakukan mengingat tingginya tingkat penyebaran jenis mutasi baru Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Hariz Azhar Siap Perangi Luhut di Pengadilan, Refly Harun: Buang-buang Energi, Waktu Luhut Tersita

"Kita tetap perlu waspada, selain melakukan vaksinasi, mengikuti protokol kesehatan yang ketat, juga perlu melakukan pembatasan pergerakan," ucapnya.

"Dalam kaitannya dengan ini, pemerintah mengimbau dengan sangat bagi WNI yang tidak memiliki kepentingan sangat mendesak untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri," pungkasnya.*** (Arman Muharam/Pikiran Rakyat)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah