Menurutnya, saat ini orang sedang marah karena RUU Ciptaker, karena itu kemarahan jangan dilawan dengan kemarahan pula, sehingga perlu penyaluran melalui jalur dialog.
Baca Juga: Sesalkan Pidato Jokowi Terkait Omnibus Law, Ulil Abshar: Seolah Rakyat yang Disalahkan
Jazilul Fawaid menyebutkan, MPR sangat terbuka dan berperan sebagai lembaga penengah atas kebuntuan persoalan bangsa.
"MPR sebagai Rumah Kebangsaan harus menjadi lembaga penengah, untuk mengurai kebuntuan yang terjadi saat ini," ucapnya.
Semua elemen bangsa harus dilibatkan dalam dialog tersebut, mulai dari pihak Istana, pemerintah, DPR, TNI-Polri, partai politik, ormas keagamaan, perguruan tinggi, elemen buruh, hingga mahasiswa.
Baca Juga: Tampil Kembali di Depan Publik Usai Terinfeksi COVID-19, Donald Trump Masih Tak Mau Pakai Masker
"Semua harus duduk bersama untuk mencari solusi, dari berbagai persoalan bangsa. Salah satunya soal RUU Cipta Kerja ini," katanya.
Dia menilai, saat ini belum ada lembaga yang megajak berbagai elemen masyarakat tersebut untuk duduk bersama, memecahkan persoalan bangsa, dan MPR sangat tepat untuk berperan menjadi lembaga sebagai tempat dialog berbagai elemen masyarakat.
Hal tersebut sesuai dengan visi MPR sebagai Rumah Kebangsaan, sehingga tidak terjadi kebuntuan dan salurannya.
Baca Juga: Buntut Aksi Perusakan Halte TransJakarta, Anies Baswedan Perkirakan Rp65 Miliar untuk Dana Perbaikan