Dana Jiwasraya Dituding untuk Kampanye, Ketua Serikat Pekerja BUMN: Itu Fitnah, Jokowi Hanya Sial

- 26 Juni 2020, 07:30 WIB
Kantor Pusat Jiwasraya di Jakarta.
Kantor Pusat Jiwasraya di Jakarta. /

"Dengan masuk persidangan, maka tuduhan yang selama ini dilancarkan oleh pihak lawan-lawan Jokowi terbantahkan. Misalnya ada tuduhan duit Jiwasraya mengucur ke kampanye Jokowi, kini hanya jadi fitnah semata," ucap Arief Poyuono dalam keterangan pers yang diterima RRI dan dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com.

Arief Poyuono, yang juga bagian dari pendukung Jokowi, mengacungi jempol atas kinerja Kejaksaan Agung yang berhasil mengungkap sejumlah temuan baru.

Tidak hanya mengatakan kasus Jiwasraya sebagai bentuk fitnah terhadap Jokowi, Arief menilai kini yang perlu dibongkar adalah dosa lama Jiwasraya yang ditimpakan pada Pemerintahan Jokowi.

"Kesimpulannya, Pemerintahan Jokowi hanya bernasib sial," Poyuono.

Baca Juga: Gunakan Modus Mandi Kembang, 4 Wanita di Depok Terjerat Rayuan Dukun Cabul 

Lebih lanjut Arief mengatakan bahwa pada tahun 2008, saat pergantian direksi, posisi keuangan Jiwasraya sudah minus Rp 5,7 Trilliun. Artinya Jiwasraya sudah rugi sebelum tahun 2008, sebelum direksi baru waktu itu diangkat.

"Namun anehnya mengapa Kejaksaan melokalisir kasus Jiwasraya hanya di periode 2008-2018? Mengapa sebelum tahun 2008 tidak diusut?," ujar Arief heran.

Menurut Arief, sebagai institusi hukum yang profesional, harusnya Kejaksaan mengusut tuntas mulai kapan kerugian Jiwasraya timbul karena faktanya kerugian yang diwariskan sebelum 2008 itulah yang menjadi penyebab modus gali lobang-tutup lobang oleh direksi 2008-2018.

Baca Juga: PDI Perjuangan Tempuh Jalur Hukum Usai Benderanya Dibakar Massa, Arsul Sani: Sudah lah Maafkan Saja 

"Bukankah direksi 2008-2018 bagian cuci piring kotor? Yang kemudian juga ditimpakan pada Pemerintahan Jokowi, mengapa kerugian sebelum 2008 tidak diusut? Jika Kejaksaan hanya melokalisir kasus ini pada kisaran 2008-2018 maka sangatlah wajar kalau ada kecurigaan ada 'deal' karena kerugiaan sebelum 2008 tidak dibongkar," tambahnya.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x